Jumat, 10 Agustus 2012

Perbedaan Antara Ayat ayat Makkiyyah dan Ayat ayat Madaniyah

Ditinjau dari masa turunya, maka Al-qur'an terbagi menjadi dua macam :
1. Ayat ayat yang diturunkan di Makkah sebelum Nabi hijrah ke Madinah dinamakan ayat ayat Makkiyah

2. Ayat ayat yang diturunkan di Madinah, atau sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dinamakan ayat ayat Madaniyah



Adapun perbedaan antara keduanya adalah :

1.Ayat ayat Makkiyyah pada umumnya pendek pendek, sedangkan ayat ayat Madaniyah  panjang panjang.
Surat Madaniyah merupakan 11/30 dari isi Al-Quran , sedang Makiyah 19/30 .

2.Di dalam surat surat Makkiyyah kebanyakan terdapat seruan " Ya ayyuhan naas " sedang Madaniyah kebanyakan seruan " Ya ayyuhalladzina amanu "

3. Ayat ayat Makiyah kebanyakan mengandung hal hal yang bersifat keimanan, ancaman dan pahala, kiah nabi terdahulu, sedang Madaniyah mengandung hukum hukum dan aturan syariat, baik hukum adat, hukum hukum duniawi,seperti hukum kemasyarakatan, hukum ketatanegaraan, hukum perang, hukum internasional dan lain sebagainya.

Minggu, 05 Agustus 2012

Pentingnya Niat Dalam Segala Hal Khususnya Ibadah

عََنْ  اََمِِيْْر الْمُؤْمِنِيْنََ  اََبِِى حَفْْصٍ عُمََرَ ابْنِ الْخَطَّّابِ رَضِيَ اللَّهُُ  عََنْهُ قَالََ  : سَمِِعْْتُ  رََسُوْلََ اللَّهِ صَلََّى  اللَّّهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : اِنَّمَا الاَعْْمََالُُ بِالنِِّّيَّاتِ واِِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى  فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللََّهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلَى اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَن كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِامْرَاَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلَى مَاهَاجَرَ اِلَيْهِ . رواه البخارى و مسلم
Artinya :
Diriwayatkan dari Amirul mukminin Abu Hafs Umar ibn Khottob r.a berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Hanyalah amalan perbuatan itu tergantung pada niatnya . Dan hanyalah setiap orang itu tergantung pada apa yang diniatkan. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasulnya maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasulnya, barangsiapa yang berhijrah karena dunia yang dia harapkan dan karena wanita yang hendak ia nikahi , maka hijrahnya menuju apa yang ia inginkan ( H.R. Bukhori Muslim )
Penjelasan singkat
Dari Hadits tersebut ada pelajaran yang sangat penting, yaitu amalan hati atau niat . Niat adalah kehendak hati untuk melakukan amalan tertentu.
Disitulah Allah melihat hati kita , bukan pekerjaan lahiriyah .

Pekerjaan lahiriyah walaupun sama sama dilakukan, namun nilainya di sisi Allah akan berbeda. Suatu pekerjaan yang seolah olah behubungan dengan masalah Dunia, namun jika diniatkan semata mata karena Allah , ada nilai pahalanya. Begitupula sebaliknya suatu pekerjaan yang seolah olah berhubungan dengan Ibadah tertentu, namun jika niatnya bukan karena Allah, maka  tidak ada nilai Ibadahnya .



Betapa pentingnya bagi setiap Muslim untuk selalu menyandarkan hatinya semata mata untuk Allah dalam setiap langkah dan nafas. Yang akan membuahkan nilai Ibadah pada setiap apa yang dilakukanya .

Niat juga bisa membedakan amalan Ibadah yang satu dengan Amalan Ibadah yang lainya .Maka dari itu Ulama menetapkan rukun dalam setiap Ibadah , sebagai rukun yang pertama adalah NIAT . Niat adalah pondasi utama dalam Ibadah Mahdhoh .
Tanpa niat yang benar , maka ibadah akan sia sia bahkan ditolaknya Suatu amalan Ibadah.

Wallahu "Alam

Bagaimana Al-Qur'an diturunkan ?

Al-Qur'an yang berada di hadapan kita ini, yang terdiri dari 30 Juz , 114 Surat, dan 6.666 Ayat ( terdapat perbedaan pendapat sebagian ulama mengenai jumlah ayat ),ternyata ada beberapa cara diwahyukanya kepada baginda Nabi Muhammad s.a.w. melalui perantara Malaikat Jibril a.s.


Adapun cara caranya adalah sbb.


1. Malaikat Jibril a.s.memasukkan wahyu ke dalam hatinya. Maka dalam hal ini Nabi Muhammad s.a.w. tidak melihat apapun, hanya merasa bahwa itu sudah berada di dalam kalbunya . Sebagaimana sabda Beliau " Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku " Firman Allah surat as Syura : 51 yang artinya ;
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan(malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.  Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.


2. Malaikat Jibril a.s. menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki laki yang mengucapkan kata kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata kata itu.


3. Wahyu datang seperti gemerincingnya lonceng. 
Cara inilah yang amat berat dirasakanya oleh Nabi. Terkadang di keningnya perpancaran keringat, meskipun di musin dingin. Kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena terasa amat berat, bila wahyu itu sedang diturunkan ketika beliau mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit : " Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. aku lihat Rasulullah ketika turunya wahyu itu seakan akan diserang oleh demam yang keras dan keningnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai, barulah beliau kembali seperti biasa " . 


4. Malaikat Jibril a.s. menampakkan dirinya kepada nabi, tidak berupa seorang laki laki, tetapi benar benar dalam wujud aslinya.  Hal ini tersebut dalam surat An Najm : 13-14 yang artinya ;
Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali yang lain ( kedua ). Ketika ( ia berada ) di Sidratulmuntaha .


Demikianlah cara cara Al-Qur'an diwahyukan oleh Allah s.w.t kepada Nabi muhammad s.a.w dengan perantara Malaikat jibril a.s.