Nurul Khoiriyah
Rabu, 27 Februari 2013
Kata Hati
"Aku gk butuh minuman manis buat bikin hidupku gak pait lagi. Kamu udh bikin hidupku manis. Kamu bikin hidup aku gak pait lagi"
Obat Ketika Merindukan si Dia
Banyak Memohon pada Allah
Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.
Memenej Pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
Mujahid mengatakan,
Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.[8]
Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti dengan yang lebih baik.
Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat yang begitu cemerlang.
Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.
Lebih Giat Menyibukkan Diri
Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,
Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”
Fudhail bin Iyadh mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.”
Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.”[10]
Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”[11]
Bayangkan Kekurangan Si Dia
Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman.
Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.
Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.”
Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ
لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ
بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا
أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ
السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah
seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selam tidak mengandung dosa
dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan
beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2]
Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu akbar (Allah Maha besar).”[5]Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.
Memenej Pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى
“Aku
bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera
memalingkan pandanganku.”[6]Mujahid mengatakan,
غَضُّ الْبَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللَّهِ يُورِثُ حُبَّ اللَّهِ
“Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”[7]
Berarti menahan pandangan dari wanita yang bukan mahrom akan
menimbulkan rasa cinta pada Allah. Menundukkan pandangan yang dimaksud
di sini ada dua macam yaitu memandang aurat sesama jenis dan memandang
wanita yang bukan mahram.Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.[8]
Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti dengan yang lebih baik.
Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat yang begitu cemerlang.
Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.
Lebih Giat Menyibukkan Diri
Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9]Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”
Fudhail bin Iyadh mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.”
Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.”[10]
Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”[11]
Bayangkan Kekurangan Si Dia
Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman.
Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.
Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.”
Obat Ketika Merindukan si Dia
Tak bisa disangkal, manusia akan selalu bersentuhan dengan cinta.
Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang yang mencinta akan
rindu kepada orang yang dicintainya.
Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah, maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau sms jadi jalur alternatif.
Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.
Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah.[4]
Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri). Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali pada satu makna.
Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’ karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk menghilangkan angan-angan jeleknya.
Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah. Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.
Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya. Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah yang memberi taufik.
Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi manjur.
Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”
Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.
Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah, maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau sms jadi jalur alternatif.
Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.
Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ
فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[2],
maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih
menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena
puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[3]Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah.[4]
Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri). Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali pada satu makna.
Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’ karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk menghilangkan angan-angan jeleknya.
Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah. Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.
Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya. Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah yang memberi taufik.
Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi manjur.
Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”
Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.
Bunga Unik
1. Rafflesia Arnoldi

Tanaman parasit ini memiliki kelopak terbesar di dunia, yang dapat mencapai garis tengah 1 meter. Bunga ini berwarna cerah, dengan bintik bintik putih.
Bau bunga ini busuk dan memiliki bagian tengah seperti mangkuk yang mampu menampung sekitar 5-6 liter cairan. Bunga ini tidak memiliki daun, batang atau akar sama sekali. Hanya tumbuh menumpang di akar pohon inangnya. Bunga ini ternyata native Indonesia lho!
2. Dracunculus Vulgaris

Bunga yang biasanya tampil dengan bau harum, kali ini berbeda sekali. Baunya seperti daging yang busuk terendam di air, dengan bagian tengah bunga yang berwarna hitam keunguan, yang dikelilingi oleh kelopak berwarna kemerahan.

3. Amorphophallus

Secara harfiah, arti dari kata ini adalah "penis tanpa bentuk". Nama ini berasal dari bagian spadix (bagian tengah bunga) yang tampil seperti bentuk penis yang tegak berdiri.

4. Hydnora Africana

Bunga dengan warna kulit ini adalah tanaman parasit yang akan menyerang akar tanaman semak di daerah kering di padang pasir Afrika Selatan.

Bunga yang mekar dengan bau menyengat ini memang bertujuan untuk menarik serangga, terutama kumbang yang biasanya memakan bangkai hewan busuk.
Tanaman parasit ini memiliki kelopak terbesar di dunia, yang dapat mencapai garis tengah 1 meter. Bunga ini berwarna cerah, dengan bintik bintik putih.
Bau bunga ini busuk dan memiliki bagian tengah seperti mangkuk yang mampu menampung sekitar 5-6 liter cairan. Bunga ini tidak memiliki daun, batang atau akar sama sekali. Hanya tumbuh menumpang di akar pohon inangnya. Bunga ini ternyata native Indonesia lho!
2. Dracunculus Vulgaris
Bunga yang biasanya tampil dengan bau harum, kali ini berbeda sekali. Baunya seperti daging yang busuk terendam di air, dengan bagian tengah bunga yang berwarna hitam keunguan, yang dikelilingi oleh kelopak berwarna kemerahan.
3. Amorphophallus
Secara harfiah, arti dari kata ini adalah "penis tanpa bentuk". Nama ini berasal dari bagian spadix (bagian tengah bunga) yang tampil seperti bentuk penis yang tegak berdiri.
4. Hydnora Africana
Bunga dengan warna kulit ini adalah tanaman parasit yang akan menyerang akar tanaman semak di daerah kering di padang pasir Afrika Selatan.
Bunga yang mekar dengan bau menyengat ini memang bertujuan untuk menarik serangga, terutama kumbang yang biasanya memakan bangkai hewan busuk.
Bioskop Terunik
Nonton
bioskop, bisa jadi agenda seru untuk dilakukan ketika Anda traveling ke
suatu daerah. Tahukah Anda, beberapa kota dunia rupanya punya bioskop
yang paling keren dan paling unik. Anda wajib nonton bioskop, jika
traveling ke sana.
Nonton di bioskop identik dengan kursi nyaman, suara jernih dan keadaan yang gelap. Tapi ternyata ada beberapa bioskop unik yang banyak diminati karena ingin mencoba sensasi berbeda dalam menonton film. Berikut 5 bioskop unik di dunia
1. Cine Thisio, Athena, Yunani
Athena, Yunani memiliki banyak tempat untuk menonton film di area terbuka, kebanyakan menggunakan area taman. Dari semua bioskop terbuka yang ada di sana, Cine Thisio-lah yang terbaik. Dibangun pada tahun 1935, Cine Thisio memiliki tontonan ganda.
Anda tidak hanya menonton film terbaru dari box office tapi juga bisa menikmati pemandangan Acropolis dan Parthenon yang ada di kejauhan. Tidak hanya itu, Cine Thisio juga merupakan bioskop yang berada paling dekat dengan Gunung Olympus. Bioskop terbuka tertua di Athena ini buka dari April sampai Oktober pada setiap tahunnya. Rasakan menonton film dengan pemandangan alam yang spektakuler, terutama saat malam hari.
2. Alamo Drafthouse, Texas, AS
Bioskop di Austin, Texas ini memiliki peraturan yang sangat ketat, mungkin di seluruh dunia. Anak di bawah 6 tahun tidak diperbolehkan menonton di sini, tidak boleh bicara sepanjang film, tidak ada iklan sebelum film dan tidak boleh menyalakan handphone. Peraturan mengenai handphone ini cukup keras. Jika handphone Anda berbunyi atau mengganggu selama film sedang diputar, Anda akan diusir secara massal oleh semua penonton di dalam.
Meski banyak peraturan, nonton bioskop di Alamo Drafthouse bisa jadi pengalaman menonton yang sesungguhnya. Menonton lancar tanpa gangguan, makanan yang enak dan minuman yang sudah disediakan di bangku Anda.
3. 4DX, Seoul, Korsel

Rasakan sensasi nonton di bioskop 4D pertama di dunia yang memutar film box office. Bioskop 4DX di Seoul menjadi bioskop pertama yang menampilkan gambar hidup, kursi yang bergerak dan aroma yang muncul sesuai adegan di film. Tidak hanya itu, Anda bisa memilih untuk menjadi salah satu karakter yang ada di film. Anda tinggal memilih karakter dan akan disambungkan ke sepatu Anda, setelahnya, Anda bisa merasakan apa yang karakter itu rasakan.
Rasakan sensasi nonton di bioskop 4D pertama di dunia yang memutar film box office. Bioskop 4DX di Seoul menjadi bioskop pertama yang menampilkan gambar hidup, kursi yang bergerak dan aroma yang muncul sesuai adegan di film. Tidak hanya itu, Anda bisa memilih untuk menjadi salah satu karakter yang ada di film. Anda tinggal memilih karakter dan akan disambungkan ke sepatu Anda, setelahnya, Anda bisa merasakan apa yang karakter itu rasakan.
Bioskop ini tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki penyakit jantung, penyakit punggung, wanita hamil dan anak-anak yang tingginya di bawah 1 meter. Harga tiket bioskop 4DX mulai dari 16.000 Won atau Rp 127.000.
4. Cine de Chef, Seoul, Korsel
Satu lagi yang unik dari Korsel. Bioskop Cine de Chef di Seoul memiliki konsep gabungan antara acara makan dan menonton. Meski sudah banyak bioskop yang menawarkan konsep seperti ini namun belum ada yang mengalahkan keseriusan Cine de Chef. Bioskop ini memiliki koki bersertifikat Le Cordon Bleu yang menyediakan hidangan Asia modern.
Setelah makan, Anda bisa menonton film dengan nyaman. Bagaimana tidak, kursi di sana didesain penuh privasi. Dua kursi empuk yang berdekatan dan sebuah meja untuk menaruh minuman, dan jarak antar kursi lain pun lumayan jauh. Dijamin acara nonton Anda akan berlangsung tenang, seperti ada di bioskop pribadi.
Konsep unik ini memiliki harga yang cukup mahal yaitu 30.000 won atau Rp 225.000 untuk makanannya dan 40.000 won atau Rp 316.000 untuk tiket bioskopnya.
5. Teater Castro, San Francisco, AS
Bangunan dari awal abad ke-20 ternyata bisa menjadi tempat yang menarik selain jadi museum dan rumah. Di San Francisco, ada sebuah gedung tua yang dipakai sebagai bioskop. Teater Castro dibuka pada tahun 1922 dan merupakan sisa bangunan dari zamannya yang masih beroperasi hingga sekarang.
Ruang bioskopnya yang benar-benar seperti teater akan mengajak Anda menonton film dengan sensasi berada di teater. Tirai penutupnya adalah beludru merah, sama seperti tirai di panggung teater. Di dekat layar juga terdapat 2 balkon kecil yang biasa ada di gedung teater pada umumnya. Meski begitu, teknologi yang digunakan di Teater Castro sudah memiliki standar terbaru. Di sini Anda akan merasakan sensasi modern dan klasik di satu tempat yang sama.
Penghambat Kesuksesan
Apakah 3 virus penghambat kesuksesan itu? Kenapa ia disebut virus, racun, parasit ataupun penyakit? Lantas apa kaitannya dengankesuksesan? anda penasaran? :-) Silahkan baca posting saya selengkapnya...
3 Virus Penghambat Kesuksesan itu
adalah kemalasan, keragu-raguan, dan penundaan. 3 Virus penghambat
kesuksesan ini adalah racun dan virus yang akan membunuh kesuksesan
kita. Ibarat parasit di dalam tubuh virus - virus ini harus diwaspadai,
diantisipasi dan cepat didiagnosis sedini mungkin sebelum menjadi racun
yang akan membunuh dan mematikan kesuksesan kita di kemudian hari.
Setiap
detik, setiap menit, setiap jam, dan setiap harinya kita dihadapkan
pada sejumlah pilihan-pilihan. Apakah itu pilihan yang bersifat
personal, profesional, intelektual, finansial ataupun yang bersifat
transendental alias spiritual. Bukankah hidup itu pilihan? Namun
terkadang pilihan tersebut sangat sulit untuk kita buat dengan dalih
ketiadaan waktu, kesibukan, ataupun alasan-alasan lain yang sebenarnya
kurang rasional dan terkesan terlalu di dramatisir dan dibuat-buat.
Padahal
sebenarnya pilihan tersebut dapat cepat terlaksana ketika kita bisa
memutuskan! Ingat rumusan bahwa dengan membuat keputusan anda sudah 50%
sukses! Dengan melaksanakan dan menindaklanjuti keputusan maka anda
sudah 99,99% sukses! Karena kata orang tidak ada yang 100% di dunia ini.
Memang kerap tidak mudah untuk membuat sebuah keputusan atau pilihan
meski sebagian orang bertutur bahwa tidak membuat pilihan juga merupakan
sebuah pilihan.
Rasa
keengganan untuk berbuat dan bertindak padahal kita sudah sangat ingin
untuk bertindak dan berbuat disebabkan karena 3 faktor utama tadi yaitu
kemalasan, keraguan dan penunda-nundaan. Penyakit, parasit, virus dan
racun bagi kesuksesan kita itu adalah satu paket. Paket yang akan
menghempaskan kita ke jurang kegagalan. Ada sebuah pepatah bijak yang
sangat menarik. "Jangan hanya sekedar ingin tapi bertindaklah, jangan hanya sekedar tahu tapi terapkanlah." ini sepenuhnya benar.
Orang-orang yang sukses sejatinya adalah orang-orang yang telah mensukseskan dirinya sendiri dan orang lain. Karena
mereka telah menguasai, memimpin, mengendalikan, mengalahkan dan
menaklukan dirinya sendiri. Menaklukan dirinya dari segala hal yang
dapat menghambat kesuksesan mereka terutama dari virus, racun, penyakit
serta parasit yni. Bukankah ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa
"orang yang besar bukanlah orang yang bisa mengalahkan orang lain,
tetapi orang besar adalah orang yang bisa mengalahkan dirinya sendiri."
Tidak mudah memang.
Tetapi bukan berarti tidak mungkin bukan? "Nothing is impossible coz anything is possible. Since it's only a matter of thinking and a state of mind!" Tidak ada yang tidak mungkin. Segalanya mungkin. Itu hanyalah bagaimana kita melihatnya. Maka sungguh indah apa yang di bahasakan oleh Napoleon Hill, Bapak Berpikir Positif bahwa "What your mind Conceive and you Believe, you could Achieve" apa yang kita pikirkan dan rasakan kita yakini, kita bisa mencapainya.
Tetapi bukan berarti tidak mungkin bukan? "Nothing is impossible coz anything is possible. Since it's only a matter of thinking and a state of mind!" Tidak ada yang tidak mungkin. Segalanya mungkin. Itu hanyalah bagaimana kita melihatnya. Maka sungguh indah apa yang di bahasakan oleh Napoleon Hill, Bapak Berpikir Positif bahwa "What your mind Conceive and you Believe, you could Achieve" apa yang kita pikirkan dan rasakan kita yakini, kita bisa mencapainya.
Sejarah
Siapa
yang tidak kenal dengan beliau? Tokoh besar bangsa Indonesia, Haji Agus
Salim (lahir dengan nama Mashudul Haq (berarti "pembela kebenaran");
lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober
1884 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70
tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.
Agus
Salim lahir dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab.
Ayahnya adalah seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau.
Pendidikan
dasar ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus
anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di
Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS
se-Hindia Belanda.
Setelah
lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada
sebuah kongsi pertambangan di Indragiri. Pada tahun 1906, Salim
berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di
sana. Pada periode inilah Salim berguru pada Syeh Ahmad Khatib, yang
masih merupakan pamannya.
Salim
kemudian terjun ke dunia jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja
sebagai Redaktur II. Setelah itu diangkat menjadi Ketua Redaksi.
Menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak. Kegiatannya
dalam bidang jurnalistik terus berlangsung hingga akhirnya menjadi
Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian mendirikan Surat kabar
Fadjar Asia. Dan selanjutnya sebagai Redaktur Harian Moestika di
Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan
Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu Agus Salim terjun dalam dunia
politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.
Karier Politik
Pada tahun 1915, Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto.
Peran Agus Salim pada masa perjuangan kemerdekaan RI antara lain:
* anggota Volksraad (1921-1924)
* anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945
* Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947
* pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir pada tahun 1947
* Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947
* Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949
Di
antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam pergolakan
politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (The
Grand Old Man). Ia pun pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada
kabinet Presidentil dan di tahun 1950 sampai akhir hayatnya dipercaya
sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri.
Pada
tahun 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Biarpun penanya
tajam dan kritikannya pedas namun Haji Agus Salim dikenal masih
menghormati batas-batas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.
Setelah
mengundurkan diri dari dunia politik, pada tahun 1953 ia mengarang buku
dengan judul Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan?
yang lalu diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir
dan Tawakal.
Ia meninggal dunia pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Dibalik Ketokohan Haji Agus Salim
Siapa
yang menyangka dibalik ketokohannya yang turut mengubah arah bangsa
ini, Haji Agus Salim ternyata suka sekali melontarkan humor cerdasnya
yang terkadang membuat lawan bicaranya tak berkutik. berikut sedikit
dari beberapa anekdot beliau, diberbagai kesempatan.
Asap Kretek di Istana Buckingham
Suatu
hari pada 1953, Agus Salim -- mewakili Pemerintah Indonesia --
menghadiri penobatan Elizabeth II sebagai Ratu Inggris. Acara penobatan
diselenggarakan di Istana Buckingham.
Dalam
acara itu, Agus Salim melihat Pangeran Philip -- yang masih muda --
agak canggung menghadapi khalayak ramai yang hadir. Ia tampaknya belum
terbiasa menempatkan diri sekadar sebagai pasangan (suami) ratu. Begitu
canggungnya, sehingga ia lalai meladeni tamu-tamu asing yang datang dari
jauh menghormati peristiwa penobatan isterinya.
Untuk
sekadar melepas ketegangan Pangeran Philip, Agus Salim menghampirinya
seraya mengayun-ayunkan rokok kreteknya sekitar hidung sang pangeran.
Kata Agus Salim kemudian, "Paduka (Your Highness), adakah Paduka
mengenali aroma rokok ini?"
Setelah
mencoba menghirup-hirup bau asap rokok kretek itu, sang pangeran lalu
mengakui tidak mengenal aroma rokok tersebut. Sambil tersenyum Agus
Salim lalu mengatakan, "Inilah sebabnya 300 atau 400 tahun yang lalu
bangsa Paduka mengarungi lautan mendatangi (menjajah) negeri kami."
Sang pangeran pun tersenyum dan dengan lebih luwes bergerak dan meladeni tamu-tamunya yang datang dari jauh.
Bergmeyer pun tidak Berkutik
Suatu
kali, ketika menjadi anggota Volksraad, H Agus Salim berpidato dalam
bahasa Indonesia -- yang ketika itu juga masih disebut bahasa Melayu.
Ketua Volksraad langsung menegurnya dan memintanya berpidato dalam
bahasa Belanda.
Salim
menjawab, "saya memang pandai berpidato dalam bahasa Belanda, tapi
menurut peraturan Dewan saya punya hak untuk mengeluarkan pendapat dalam
bahasa Indonesia."
Salim
terus berpidato dalam bahasa Indonesia, dan ketika ia mengucapkan kata
'ekonomi', seorang Belanda Bergmeyer dengan maksud mengejek bertanya,
"Apa kata ekonomi itu dalam bahasa Melayu?"
Dengan
tangkas Agus Salim berkilah, "Coba tuan sebutkan dahulu apa kata
ekonomi itu dalam bahasa Belanda, nanti saya sebutkan Indonesianya?"
Bergmeyer
hanya bisa melongo, tidak dapat berkata-kata lagi. Dan, para peserta
sidang pun tertawa. Memang, kata 'ekonomi' tidak ada salinannya yang
tepat dalam bahasa Belanda.
Disambut dengan Upacara
Pada
1927, Agus Salim mendapat undangan mengikuti kongres Islam di Mekah.
Waktu itu pemerintah kolonial Belanda mempersulitnya untuk memperoleh
paspor. Setelah berupaya keras, akhirnya ia berhasil memperoleh paspor
itu di Surabaya.
Sayangnya,
ketika itu kapal yang akan ke Arab Saudi, kapal Kongsi Tiga, sudah akan
berangkat dari Jakarta. Agus Salim tidak akan dapat mengejar kapal itu,
karena perjalanan dari Surabaya ke Jakarta memakan waktu cukup lama.
Mengetahui
hal itu, HOS Cokroaminoto mengirim telegram kepada perwakilan Kongsi
Tiga di Jakarta. Isinya: Jika kapal itu berangkat tanpa Agus Salim,
tahun depan tidak akan ada seorang pun jamaah haji yang akan berangkat
dengan kapal Kongsi Tiga. Kapten kapal pun terpaksa menunda
keberangkatan selama 2x24 jam.
Ketika
Agus Salim tiba, ia disambut dengan upacara kehormatan oleh awak kapal.
Mereka berbaris rapi di sepanjang jalan menuju pintu masuk. Ketika Agus
Saling lewat, mereka memberinya hormat.
Setelah
di kapal, Agus Salim bertanya kepada sang kapten, "Mengapa saya
disambut dengan cara seperti itu? Bukankah saya hanya orang biasa?"
Dengan
agak jengkel si kapten menjawab, "Kapal ini tidak akan menunda
keberangkatannya selama 2x24 jam hanya untuk menunggu orang biasa!"
Paling Pintar
Antara
tahun 1906-1911, Agus Salim bekerja di Konsulat Belanda di Jeddah.
Waktu itu ia sering 'bertengkar' dengan atasannya, Konsul Belanda.
Meskipun
begitu pekerjaannya selalu beres, sehingga tidak ada alasan untuk
mengatakannya sebagai pemalas. Ia tidak dapat dicap sebagai ongeschikt,
tidak terpakai. Bahkan ia sering mengerjakan pekerjaan yang banyak
meringankan beban atasannya, dan ia pun dihargai sebagai pembantu yang
berjasa.
Dalam
kesempatan bertukar-pikiran yang tajam dengan atasannya, Konsul Belanda
itu menyindir Agus Salim dengan berkata, "Salim, apakah engkau kira
bahwa engkau ini seorang yang paling pintar di dunia ini?"
Dengan
tangkas Haji Agus Salim menjawab, "Itu sama sekali tidak. Banyak orang
yang lebih pintar dari saya, cuma saya belum bertemu dengan seorang pun
di antara mereka."
Jawaban
Agus Salim terasa sebagai pukulan bagi sang Konsul. Tetapi apa akan
dikata? Karena itu, alangkah girang hati Konsul Belanda saat itu ketika
tahu bahwa Agus Salim pulang ke Indonesia pada tahun 1911.
Langganan:
Komentar (Atom)